Kriket memang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Meskipun Persatuan Cricket Indonesia (PCI), yang dulunya bernama Cricket Indonesia, sudah terbentuk sejak awal 2000 silam. Pada tahun 2001, PCI secara resmi tercatat menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada tahun 2001 bersamaan dengan bergantinya nama Cricket Indonesia menjadi PCI."Saya bertemu tim tanggal 17 Februari. Dua minggu setelah tim bertemu dan berlatih," ujar Gaurav Tiwari, salah satu pemain Timnas, yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Perth, Australia.Ia mengakui, timnya tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk belatih dan mengompakkan diri mengingat mereka berasal dari beberapa tim yang berbeda. Sedangkan, saingan Timnas di ICC EAP memiliki lebih banyak pengalaman berlaga di tingkat internasional dan memiliki persiapan yang lebih matang."Kalau pemain Timnas tidak berlaga di luar, kita akan kalah terus. Karena level kriket di Indonesia masih jauh di bawah level kriket di negara lain," tambahnya. Ia berpendapat, akan lebih efektif jika memang ada tim yang disiapkan untuk Timnas daripada menyeleksi pemain mendekati hari pertandingan.
Meski sempat menang melawan Jepang di pertandingan keduanya, Timnas belum mampu membawa pulang piala kemenangan setelah dilibas oleh Vanuatu, Fiji dan Samoa. Namun, Indonesia tidak pulang dengan tangan kosong. Viraj Bhammar, berhasil mengukirkan namanya diperingkat keempat best batsman dengan 136 runs.Berikut adalah nama-nama pemain Timnas yang ikut berlaga di ajang ICC EAP 2017:
PCI memiliki cita-cita membawa kriket menjadi cabang olahraga berprestasi yang popularitasnya mencapai tiga besar di Indonesia. Kegigihan PCI mempromosikan kriket berbuah manis. Jika dulu kriket identik dengan kaum ekspatriat, namun kini kita bisa melihat banyak putra putri Indonesia yang ikut berlaga di cabang olahraga ini.
Hingga kini, PCI sudah berhasil mengumpulkan 150.000 anak yang terdaftar sebagai atlit junior, dua liga domestik di Jakarta dan Bali dan satu turnamen berkelas internasional yang diadakan di Bali. Tidak hanya itu,sejak tahun 2007, PCI berhasil membawa Timnas kriket berlaga di turnamen Internasional seperti Auckland Senior EAP Competition 2007, U19 PNG EAP Competition 2009,U19 ICC EAP Trophy (ranking 3) 2011, dan Lismore Senior ICC EAP Men's Competition 2015. Di tahun 2017 ini, Timnas juga akan berlaga di SEA Games dan Asian Games 2018.
TIMNAS INDONESIA
TIMNAS INDONESIA
Sebagai ajang kriket paling bergengsi, ICC EAP (International Cricket Council East Asia-Pacific), Timnas kriket Indonesia tidak mau ketinggalan mengikuti ajang ini. Meski dengan persiapan yang kurang dan terkesan dadakan, pemain Timnas yang baru diumumkan pada 1 Februari lalu dan baru melakukan latihan gabungan dua hari setelahnya, tetap berangkat ke Australia pada tanggal 16 Februari.
Hal senada juga dialami oleh Timnas kriket putri. Annisa Sulistianingsih, pemain Timnas kriket putri, juga membenarkan pertanyaan tersebut. Sebagai olahraga yang terbilang baru di Indonesia, kriket masih belum mendapatkan perhatian dari pemerintah. Ia berharap, ke depannya, pemerintah bisa memberikan fasilitas dan kemudahan bagi Timnas untuk berlatih dan berlaga di ajang Internasional. “Harapan saya semoga managemen dari pengurus pusat bisa lebih baik, dan kalau bisa sering diadakan kejuaraan dan sosialisasi ke daerah-daerah supaya masyarakat tuh tau cricket itu seperti apa. Karena dengan itu bisa membuat regenerasi baru di cabang olahraga kriket,” ungkapnya gadis yang biasa dipanggil Sulis ini.
"Ada 14 pemain yang sudah terseleksi dari Bali, Jawa Barat, DKI, dan beberapa pemain ekspat yang sudah tergabung di Timnas," ujar Wicket Keeper Timnas Ahmad Ramdoni. Ia juga menjelaskan, ke-14 pemain yang berasal dari beberapa tim berbeda tersebut baru melakukan latihan gabungan pada 3 Februari, hanya dua minggu menjelang pertandingan.International Cricket Council East Asia-Pacific 2017, Bendigo, AustraliaICC EAP yang merupakan babak kualifikasi regional untuk menentukan negara mana yang akan berlaga di ajang ICC kali ini diadakan di Australia. Indonesia tidak mau kalah dengan menerjunkan 14 pemain terbaiknya di ajang ini.
* I Kadek Gamantika (kapten)
* Anjar Tadarus
* Gaurav Tiwari
* Viraj C Bhammar
* Ahmad Ramdoni (Wicket Keeper)
* GD Arta
* IW Budiarta
* IDGP Kisawa
* Ridho Aulia
* Frengky Shony
* RT Rubby
* Muhaddis
* D Desandri
* AH Kapadia
*) foto by, Abhiram Singh Yadav
*) ditulis oleh Amanaturosyidah di Kumparan
*) ditulis oleh Amanaturosyidah di Kumparan
0 komentar:
Posting Komentar