Bagi sebagian orang Indonesia, Kriket adalah nama yang asing. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang tahu jika Kriket adalah sebuah cabang olahraga. Banyak dari mereka yang mengira kriket adalah baseball atau kasti.
Cr: VD |
Pada akhir abad ke 16 muncullah sebuah olahraga yang diberi nama Cricket di Inggris pertama kalinya. Perjalanan Kriket sangatlah panjang, hingga pada abad 19 dan 20 kriket mulai dikenal dunia dan berkembang pesat di negara-negara persemakmuran.
Jadi apa itu kriket?
Kriket adalah sebuah cabang olahraga yang
dimainkan oleh dua tim. Perkelompoknya, terdiri dari 11 orang. Berasal dari
Inggris dan menjadi sangat populer di beberapa negera persemakmuran seperti
Asia Selatan. Sebut saja, Pakistan, India, Sri Lanka. Olahraga ini juga menjadi
olahraga penting di negara asalnya, Inggris, juga beberapa negara seperti
Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Zimbabwe, Karibia dan negara-negara
yang berpenduduk berbahasa Inggris lainnya yang dibawa pada masa penjajahan.
Esensi dari olahraga kriket sama seperti
olahraga kelompok lain, yaitu melatih kekuatan fisik, kerja sama tim yang
solid, persaingan sehat serta melatih jiwa pantang menyerah dan penuh semangat.
Kriket berbeda dengan Baseball
Sekilas kriket terlihat mirip dengan
baseball, namun terdapat banyak perbedaan antara kriket dan baseball terutama
pada peralatan yang digunakan dan peraturan dalam permainan.
cr: VD |
Peralatan yang digunakan dalam
kriket meliputi, pemukul (bat) yang berbentuk bulat pada
pegangan sementara ujungnya berbentuk sebilah kayu, bola terbuat dari gabus dan
tali yang dilapisi kulit berwarna merah, sarung tangan tebal, pelindung lutut dan
helmet dengan besi untuk melindungi wajah.
Sementara, peralatan yang digunakan dalam baseball meliputi, pemukul yang
berbentuk bulat dan semakin mengecil pada pegangannya, bola terbuat dari gabus
dan karet, sarung tangan lebih tipis, dan helmet yang tidak memiliki besi
pelindung wajah.
Perbedaan lain antara kriket dan baseball
terletak pada ukuran lapangan dan jumlah
pemain. Ukuran lapangan kriket berukuran kurang lebih 20,1 meter
berbentuk elips dengan jumlah pemain 11
orang. Sementara ukuran pada lapangan baseball hanya 15,8 meter dengan bentuk
irisan 90 derajat dengan jumlah pemain 9-10 pemain.
Peraturan dalam Kriket
Dalam permainan kriket, pelatih tidak
diperbolehkan ikut camput dalam pertandingan. Semua keputusan dan strategi
ditentukan oleh kapten tim. Berbeda sekali dengan baseball yang semua keputusan
ada di tangan pelatih termasuk memilih pemain yang turun ke lapangan.
Pada permainan kriket masing-masing tim
terdiri dari;
1. Kapten Tim bertugas menentukan strategi dan pemain
yang turun ke lapangan di awal pertandingan.
2. Batsman, bertugas memukul bola. Setiap pemukul
memiliki dua kali kesempatan memukul bola kemudian digantikan oleh rekan yang
lain. Jika satu pemukul gagal, maka ia harus keluar dari lapangan dan
digantikan oleh pemain lain pada tim.
3.
Bowler, bertugas melempar bola.
4. Fielders, memiliki peran sebagai penangkap bola
yang dipukul oleh pemain lawan. Jika berhasil menangkap bola, tim pemukul tidak
akan mendapatkan skor atau run.
5.
Wicket keeper,
sama seperti fielders, wicket keeper bertugas untuk menangkap
bola yang tidak dapat dipukul oleh batsman. Posisi wicket keeper berada di
belakang batsman dan di depan gawang kriket yang berupa tiga tongkat berdiri
sejajar di belakang pemukul.
6.
Mid On and Mid Off, merupakan tangan kanan batsman yang
berada di kiri (mid off) dan kanan (mid on)
7. Gully, bertugas menangkap bola sebelum bola
meluncur lebih jauh dan membuka peluang pemain lawan untuk berlari. Berada di
belakang pemain yang bertugas sebagai slips.
8. Slips, berjumlah 4 orang yang berdiri berjajar
di belakang gawang di bagian off side,
di antara area pemukul bola dan third man.
9. Long On and Long Off, berada di sebelah kiri bowler (long on)
dan sebelah kanan bowler (long off).
Kriket memiliki dua babak dalam satu kali
pertandingan. Dalam setiap babak permainan kriket tidak memiliki ketentuan
waktu yang pasti. Kriket dimainkan berdasarkan jumlah over yang terdiri dari 6
bola atau lemparan. Pada kejuaraan kriket dunia, ODI (One Day International) Test
dalam satu babak memiliki 90 over yang berarti 540 bola sementara pada
ketentuan umunya, setiap babak hanya memiliki 50 over yang berarti 300 bola.
Maka tak heran jika olahraga ini dimainkan dalam kurun waktu yang sangat lama.
Minimal satu harian, dan tidak menutup kemungkinan permainan ini selesai dalam
beberapa hari.
Rule dari
permainan kriket dalam satu kali over,
satu tim menyiapkan dua pemukul dan tim lawan menyiapkan satu pelempar bola. Tim
yang bertugas memukul bola mengumpulkan skor sebanyak-banyaknya sementara tim
yang bertugas melempar bola dibantu oleh fielders
atau penangkap bola untuk menggagalkan tim pemukul mencetak skor atau ‘run’.
Apabila pemukul bola berhasil melempar
bola keluar jauh dari lapangan, maka poin yang didapat sebesar 6 run. Jika bola
berhasil melewati garis lapangan, tim pemukul mendapat 4 runs. Sementara jika
bola berhasil ditangkap oleh penangkap bola dan mengenai wicket (gawang), tim pemukul gagal mendapatkan runs.
Setelah tim pemukul menyelesaikan satu over pada satu babak, tim lawan
bergantian menjadi tim pemukul untuk mengejar skor yang didapatkan oleh tim
sebelumnya.
Kriket di Indonesia
Meski kriket lebih populer di negara dengan
sejarah penjajahan Inggris, kriket sudah ada di Indonesia sejak tahun 1880-an.
Tim yang pertama kali terbentuk pada tahun tersebut adalah Batavia Cricket Club
yang bertanding dengan Circus Eleven di daerah monas. Kemudian pada tahun 1992
aktivitas olahraga kriket terlihat lebih aktif dari sebelumnya sehingga Jakarta
Cricket Association terbentuk. Pada masa itu pertandingan rutin dilakukan di
Bali sehingga klub kriket di Bali pun terbentuk. Pada tahun 1997 kriket mulai
dipertandingkan di NTT puncaknya tahun 2000 terbentuklah Yayasan Kriket Indonesia
(Indonesian Cricket Foundation) yang
kemudian menjadi jembatan bagi klub-klub kriket Indonesia berkembang sangat
pesat dan terus eksis sampai sekarang.
Persatuan Cricket Indonesia
Sama halnya sepak bola punya PSSI, kriket indonesia juga mempunya PCI (Persatuan Cricket Indonesia) yang diketuai oleh Aziz Syamsuddin. Sejak 13 Februari 2011 peresmian PCI oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI sudah mencatat banyak prestasi yang ditorehkan.
Dan pada SEA GAMES 2018 mendatang tim Cricket Indonesia menargetkan medali emas untuk Indonesia.
Cr: Timnas Indonesia |
Jika kriket di Indonesia berkembang pesat
seperti sepak bola, bulutangkis ataupun basket, tidak menutup kemungkinan
Indonesia akan naik peringkat di mata dunia seperti negara-negara yang
menjadikan kriket sebagai olahraga nasional.
Ke depannya, Cricket Rangers akan mengenalkan lebih dalam tentang olahraga Kriket beserta putra-putri bangsa yang telah berprestasi dalam olahraga kriket baik dalam skala nasional maupun international.--VD
0 komentar:
Posting Komentar